FAKTOR KESEHATAN LINGKUNGAN YANG BERPENGARUH TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA
Di
Indonesia, masih banyak sekali penduduk yang tinggal di tempat-tempat kumuh. Masyarakat
Indonesia belum mengerti bagaimana menerapkan hidup sehat atau bahkan ada yang
mengerti tetapi tidak menerapkannya. Salah satu faktornya adalah masalah
ekonomi keluarga. Dalam menerapkan hidup sehat, harusnya masyarakat memulainya
dari kebersihan lingkungan terlebih dahulu.
Kesehatan
masyarakat merupakan salah satu indikator tingkat kesejahteraan masyarakat yang
dipengaruhi oleh faktor lingkungan hidup. Karakteristik lingkungan kumuh
sebagai daerah penelitian ini ditandai oleh kepadatan penduduk tinggi, kerapatan
bangunan tinggi, drainase sempit dan dangkal, tata letak bangunan tidak
teratur, sanitasi rumah buruk, konstruksi bangunan tidak teratur, jalan sempit
dan sanitasi lingkungan buruk. Akibatnya, masyarakat banyak yang bermukim di
lingkungan kumuh sehingga menjadi rentan terhadap berbagai macam penyakit.
Menurut WHO (World Health
Organization), Kesehatan lingkungan adalah suatu
keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar dapat
menjamin keadaan sehat dari manusia.
HAKLI (Himpunan Ahli Kesehatan
Lingkungan Indonesia) Kesehatan lingkungan adalah suatu
kondisi lingkungan yang mampu menopang keseimbangan ekologi yang dinamis antara
manusia dan lingkungannya untuk mendukung tercapainya kualitas hidup manusia
yang sehat dan bahagia.
Ikatan Dokter Amerika, (1948)
mendefinisikan Kesehatan Masyarakat adalah ilmu dan seni memelihara, melindungi
dan meningkatkan kesehatan masyarakat melalui usaha-usaha pengorganisasian
masyarakat.
Oleh
karena itu, perlu bagi pemerintah Indonesia untuk menggalakkan program-program
mengenai kesehatan lingkungan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat
yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan hidup di masyarakat.
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi
Kesehatan Lingkungan Masyarakat
Menurut
H.L.Blum ada 4 faktor yang berperan dalam menentukan tingkat atau derajat
kesehatan suatu masyarakat yaitu lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan, dan
keturunan.
1.
Lingkungan
Faktor
lingkungan mempunyai pengaruh yang paling besar terhadap derajat kesehatan
masyarakat. Yang termasuk kedalam lingkungan ini adalah :
a.
Lingkungan fisik
Lingkungan
fisik dapat berupa keadaan tanah (pegunungan, rawa, subur atau tidak subur),
keadaan air (bersih, kotor, mudah atau sulit didapat), keadaan cuaca (seperti
panas, dingin, lembab, atau kering), dan lain sebagainya.
b.
Lingkungan biologis
- Adanya
hewan atau makhluk hidup lainnya yang berguna serta yang merugikan manusia.
Yang berguna misalnya ternak, dan yang merugikan misalnya bakteri, virus,
cacing parasit, dan lain-lain.
- Adanya
tumbuh-tumbuhan yang berguna bagi manusia berupa bahan pangan, sedangkan yang
merugikan dapat berbentuk jamur penyebab penyakit, dan lain-lain.
c.
Lingkungan sosial budaya
- Tingkat
pendidikan
- Adat
istiadat dan kepercayaan yang tidak sesuai dengan kesehatan.
- Adanya
lembaga-lembaga masyarakat yang dapat menjadi wadah kerjasama.
- Upacara-upacara
- Struktur
politik kenegaraan.
d.
Lingkungan ekonomi
Yang
termasuk dalam lingkungan ekonomi antara lain adalah :
-
Struktur ekonomi
-
Status ekonomi
2. Perilaku
Perilaku
merupakan faktor kedua terbesar yang mempengaruhi tingkat kesehatan masyarakat.
Namun perilaku manusia mempunyai kontribusi yang lebih besar, selain mempunyai
pengaruh langsung terhadap kesehatan juga berpengaruh tidak langsung melalui
faktor lingkungan, sosial budaya, dan fasilitas kesehatan.
Perilaku
adalah suatu aktifitas manusia, baik yang dapat diamati secara langsung maupun
tidak. Perilaku adalah hasil dari segala macam pengalaman dan interaksi manusia
dan lingkungan (pusat PKM depkes RI, 1992). Perilaku juga dapat diartikan
sebagai suatu respon seseorang terhadap rangsangan dari luar subjek, dan respon
ini terbagi 2, yaitu :
a. Respon
bentuk pasif (prilaku terjadi dalam diri manusia dan tidak secara langsung
dapat diamati oleh orang lain, seperti berfikir, tanggapan atau sikap batin,
dan pengetahuan)
b. Respon
bentuk aktif (prilaku yang dapat secara langsung dilihat atau diamati langsung)
Perilaku
kesehatan tidak lain merupakan suatu reaksi dari seseorang terhadap rangsangan
(stimulus) yang berhubungan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan,
makanan serta lingkungan, yakni mengenai :
a.Perilaku
terhadap sakit dan penyakit
- Perilaku
sehubungan dengan peningkatan dan pemeliharaan kesehatan, (promotif).
- Perilaku
sehubungan dengan pencegahan penyakit (preventif
- Perilaku
sehubungan dengan pencarian pengobatan (kuratif).
- Perilaku
sehubungan dengan pemulihan kesehatan (rehabilitative)
b.
Perilaku sehubungan dengan sistem pelayanan kesehatan yang diberikan oleh
jajaran pemberi pelayanan. Perilaku ini adalah dalam bentuk respon terhadap
sistem pelayanan kesehatan baik sistem pelayanan kesehatan modern maupun
tradisional.
c.
Perilaku yang berhubungan dengan makanan (respon seseorang terhadap makanan).
Perilaku ini menyangkut dengan pengetahuan, sikap, dan tindakan terhadap
makanan meliputi cara pengelolaan makanan serta zat gizi yang ada didalamnya.
d.
Perilaku terhadap lingkungan, dimana lingkungan sebagai salah satu unsur
penting bagi kesehatan manusia.
3. Pelayanan Kesehatan
Menurut
H.L.Blum pelayanan kesehatan merupakan urutan ketiga yang mempengaruhi derajat
kesehatan. Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri
atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan, mencegah dan mengobati penyakit serta memulihkan
kesehatan perseorangan, kelompok, dan ataupun masyarakat.Yang termasuk dalam
faktor pelayanan kesehatan adalah :
-
sistem pelayanan kesehatan
-
kemudahan masyarakat untuk dapat
menjangkau pelayanan kesehatan
-
sesuai dengan kebutuhan pemakai jasa
pelayanan
-
sesuai dengan prinsip ilmu dan teknologi
kedokteran
4. Faktor Keturunan
Faktor yang mempengaruhi terhadap
perkembangan individu adalah faktor keturunan yang merupakan pembawaan sejak
lahir atau berdasarkan keturunan, seperti: konstitusi dan struktur fisik,
kecakapan potensial (bakat dan kecerdasan). Berbeda dengan faktor lingkungan,
faktor keturunan pada umumnya cenderung bersifat kodrati yang sulit untuk
dimodifikasi.
Disamping
faktor lingkungan yang sangat berpengaruh terhadap kesehatan, sangatlah penting
kita ketahui mengenai ruang Lingkup
Kesehatan Masyarakat. Ruang lingkup kesehatan masyarakat diantaranya
dikelompokkan menjadi :
- Epidemiologi dan Biostatistika
- Kesehatan Lingkungan
- Pendidikan Kesehatan dan Perilaku
- Administrasi Kesehatan Masyarakat
- Gizi Kesehatan Masyarakat
- Kesehatan dan Keselamatan Kerja
- Kesehatan Reproduksi
- Sistem Informasi Kesehatan
- Surveilans Penyakit Menular dan Tidak Menular
Keadaan kesehatan lingkungan di Indonesia masih merupakan hal
yang perlu mendapat perhatian, karena menyebabkan status kesehatan masyarakat
menjadi tak seimbang. Seperti hal peledakan penduduk, penyediaan air bersih,
pengelolaan sampah, pembuangan air limbah penggunaan pestisida, masalah gizi,
masalah pemukiman, pelayanan kesehatan, ketersediaan obat, populasi udara,
abrasi pantai, penggundulan hutan dan banyak lagi permasalahan yang menimbulkan
satu model penyakit atau masalah kesehatan.
Oleh
karena itu, untuk meningkatkan kesehatan masyarakat, saat ini pemerintah telah membentuk
badan khusus secara formal yang menangani masalah kesehatan masyarakat, yaitu
Kementrian kesehatan dengan visinya Masyarakat
Sehat Yang Mandiri dan Berkeadilan. Selain itu, perilaku masyarakat sendiri
pun harus dibenahi dan ditingkatkan khususnya multidisiplin
di bidang kesehatan dan lingkungan. Perilaku kesadaran akan kebersihan dan
kesehatan pun sangat penting dalam hal ini,
agar seluruh program dan upaya kesehatan dilaksanakan secara terpadu,
menyeluruh, dan berkesinambungan sehingga mampu memecahkan permasalahan
kesehatan yang dihadapi dan tercapainya derajat kesehatan yang optimal.
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
Budiyati,
Sri. Tanpa tahun. Kesehatan Lingkungan . Bogor: Departemen Biologi FMIPA IPB
Notoadmojo, Soekidjo. 2003. Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat .
Jakarta: Rineka Cipta Alfian, Bayu. 2011
JURNAL KESEHATAN, ISSN
1979-7621, Vol. 1, No. 1, Juni 2016: 25-3130
Komentar
Posting Komentar